JAKARTA, KOMPAS.com - Sejatinya keberadaan ruang servis memiliki peranan penting dalam mendukung kegiatan di dalam rumah.
Area servis mencakup dapur, ruang cuci-setrika-jemur, gudang, dan garasi. Menata ruangan tersebut dengan benar akan mengoptimalkan fungsinya.
Sayangnya, dapur sebagai salah satu ruang servis yang memiliki peranan penting untuk mengolah masakan sering dicap kotor dan kerap berada di area belakang rumah.
Umumnya masyarakat memiliki pandangan bahwa keberadaan dapur sebagai daerah belakang, mengacu pada rumah-rumah tradisional yang memiliki kelebihan lahan cukup luas di area belakang.
Dan biasanya, dapur dibiarkan tampil berantakan dengan dalih tidak akan terlihat oleh tamu.
Baca juga: Padu-padankan Warna Dapur Anda dengan Peralatan Stainles Steel
Menurut arsitek sekaligus pengurus Badan Pelestarian Arsitektur IAI Nasional Aditya W Fitrianto, dapur yang berada di belakang rumah mengikuti kebudayaan nenek moyang masing-masing daerah.
Hal ini karena proses memasaknya masih tradisional membutuhkan ruang yang besar, serta tidak menggunakan peralatan canggih seperti sekarang.
Asap yang mengepul ketika memasak berguna untuk menghangatkan tubuh dari dinginnya hawa di sana.
Namun, kini di tengah tuntutan gaya hidup yang semakin praktis, posisi dapur bergeser dan terus mengalami perubahan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.