JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa tahun terakhir ini istilah milenial demikian lekat di telinga publik.
Terbaru adalah pemanfaatan istilah milenial untuk kepentingan politik dalam konteks pemilih dan politisi pemula.
Seperti yang sempat trending diperbincangkan warganet di media sosial Twitter. Akun @heraloebss mengunggah aksi joget perempuan-perempuan muda mengikuti irama musik.
Mereka divisualisasikan sebagai milenial perwakilan sejumlah partai. Mulai dari PKB, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat, PSI, dan lain-lain.
Namun, unggahan ini telah dihapus seiring komentar pro dan kontra terkait visualisasi perempuan-perempuan muda sebagai vote getters.
Baca juga: 81 Juta Milenial Indonesia Belum Punya Rumah
Lepas dari itu, siapa sebetulnya generasi milenial?
Merujuk publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) tentang Sensus Penduduk 2020, milenial merupakan penduduk yang lahir tahun 1981-1996. Dengan perkiraan usia saat ini 26-41 tahun.
Ini adalah kelompok usia produktif yang merepresentasikan kehidupan suatu generasi yang berkaitan dengan perkembangan teknologi informasi, khususnya internet.
Sejalan dengan produktifitasnya, sadarkah Anda bahwa generasi milenial juga seringkali bersinggungan soal keinginan untuk membeli rumah?
Khususnya pembelian rumah dengan skema kredit pemilikan rumah (KPR), sehingga mereka terkesan seperti sibuk mencari KPR dengan cicilan per bulan yang terjangkau.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.