JAKARTA, python-ogre.org - Pembangunan Bendungan Tapin di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel) melibatkan peran pemangku adat Dayak Meratus.
Hal tersebut disampaikan oleh Tokoh Adat Suku Dayak Meratus, Karliansyah, dalam Press Tour Infrastruktur Kalsel pada Kamis (6/10/2022).
"Pada saat pelaksanaan dari awal itu jelas selalu berkoordinasi, baik dengan Pemda, Kecamatan, Desa, dan Pemangku-pemangku adat," jelas Karliansyah menjawab python-ogre.org.
Adapun masyarakat Dayak Meratus menganut aliran kepercayaan Kaharingan. Selain itu, juga terdapat tempat pertapaan atau persemedian di sekitar Bendungan Tapin.
"Bahkan ada satu batu yang kami angkat bersama-sama dengan pelaksana dari Waskita dari Brantas. Kami pindahkan ke lokasi yang aman dan tidak terendam," tambah Karliansyah.
Baca juga: Menteri Basuki Minta 3 Hal Dari Kontraktor Bendungan di NTB, Apa Saja?
Sementara apabila terdapat barang pusaka yang tidak bisa dipindahkan, maka para pemangku adat akan "menyanggar" benda tersebut karena akan diairi waduk.
Di sisi lain, Karliansyah mengatakan Bendungan Tapin memiliki tiga potensi wisata baru, yaitu wisata alam, wisata buatan, dan wisata budaya.
Untuk wisata buatan, Bendungan Tapin berpotensi menjadi sarana pariwisata keluarga.
Sedangkan untuk wisata budaya, warga Suku Dayak Meratus masih melaksanakan tradisi Aruh Ganal yang menjadi daya tarik wisatawan.
Baca juga: Pasok Air Baku di Medan dan Deli Serdang, Bendungan Ini Ditarget Tuntas Akhir 2023
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.