JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan kondominium di Jakarta bakal mengalami sejumlah hambatan pada Kuartal 4-2022 dan seterusnya.
Hal itu berdasarkan prediksi Leads Property Service Indonesia dalam laporannya berjudul Jakarta Property Market Insight Q3 2022.
Perlu diketahui, pasar kondominium telah menerima peluncuran proyek baru pada kuartal tersebut.
Sehingga total pasokan kumulatif meningkat 0,1% QoQ atau bertambah sebanyak 371 unit, menjadi 258.926 unit.
Permintaan kumulatif tumbuh 0,2% menjadi 213.292 unit, mengalami permintaan triwulanan 516 unit.
Sementara tingkat penjualan kondominium pada kuartal ini sedikit meningkat 0,08 basis poin menjadi 82,4%.
Tingkat penjualan telah berada di kisaran 82-83% sejak 2021, namun lebih baik ketimbang pada saat awal pandemi dua tahun lalu.
Baca juga: Pembangunan 14 Kondominium di Jakarta Ditunda hingga 2025
Adapun dengan berlalunya tiga triwulan 2022 sementara penanganan Covid-19 membaik, namun dampak perlambatan ekonomi global perlu diantisipasi, terutama dampak pada sisi inflasi.
Nilai tukar rupiah menunjukkan pelemahan nilai hingga hampir mencapai Rp 15.000/Dollar AS. Ini bisa berdampak pada biaya konstruksi dan tenaga kerja.
Pemerintah pun memperkirakan inflasi mencapai 4,6% sepanjang 2022. Ada kemungkinan pengembang akan menaikkan harga jual.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.