JAKARTA,python-ogre.org - Gempa bumi kembali terjadi di Indonesia. Kali ini, gempa berkekuatan 5,6 SR mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) siang.
Gempa tersebut tak hanya menimbulkan korban material namun juga menelan ratusan korban jiwa. Hingga berita ini ditulis, tercatat 271 orang meninggal dan 2.034 orang mengalami luka-luka.
BNPB menyebutkan sebagian besar korban meninggal dan luka-luka tersebut diakibatkan tertimpa reruntuhan bangunan.
Baca juga: RISHA, Solusi Rumah Tahan Gempa
Fenomena gempa bumi sebenarnya bukanlah hal yang asing di Indonesia. Negara ini berada di jalur pegunungan berapi sehingga potensi terjadinya gempa sangat besar.
Karena itu, diperlukan langkah mitigasi yang tepat sasaran untuk mencegah kerugian yang lebih besar pada waktu-waktu mendatang.
Selain memberikan edukasi mengenai keselamatan diri saat terjadi gempa, pemerintah sebenarnya bisa menerapkan teknologi konstruksi yang bisa membuat bangunan lebih tahan gempa.
Dengan penerapan teknologi bangunan tahan gempa diharapkan jumlah kerusakan serta korban jiwa ketika terjadi guncangan gempa bisa diminimalkan.
Salah satunya adalah membangun rumah tembokan yang lebih tahan gempa dengan menerapkan lapisan ferosemen.
Arsitek yang juga pendiri studio arsitektur Akanoma, Yu Sing Liem mengatakan penambahan ferosemen bisa menjadi cara memperbaiki rumah-rumah tembok yang tidak tahan gempa menjadi lebih aman.
Cara ini bisa menjadi langkah preventif yang relatif lebih murah bila dibandingkan dengan proses pembangunan rumah baru.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.