JAKARTA, KOMPAS.com - Generasi milenial adalah ceruk yang menjadi bidikan utama para pengembang properti saat ini.
Bukan saja karena jumlahnya yang mendominasi demografi Indonesia, melainkan potensinya yang memungkinkan pasar properti bisa terus bergerak.
Betapa tidak, mengutip data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun 2019, ada sebanyak 81 juta milenial yang belum memiliki rumah.
Dari total jumlah tersebut, terungkap 28,63 persen belum menemukan rumah yang tepat. Sementara itu, 24,92 persen beranggapan belum mampu secara finansial.
Dan sekitar 17,27 persen lainnya belum membeli rumah karena merasa belum mampu membayar uang muka atau down payment (DP).
Baca juga: Lima Tahun Lagi, Generasi Milenial Terancam Tidak Bisa Membeli Rumah
Beberapa alasan lainnya dari milenial adalah belum mampu membayar KPR (10,49 persen), dan mengaku masih ada cicilan lain yang harus dibayarkan (10,44 persen).
Untuk mengakomodasi pasar milenial potensial ini, terutama mereka yang merasa belum mampu membayar DP dan KPR, Paramount Land menerapkan sejumlah terobosan strategis di sisi pembiayaan secara inklusif.
Presiden Direktur Paramount Land M Nawawi menuturkan, pembiayaan inklusif yang bisa diakses oleh milenial menengah-menengah dengan usia serentang 27 tahun hingga 40 tahun diberlakukan untuk konsumen Paramount Petals.
Ini merupakan proyek perumahan skala kota (township development) terpadu yang dikembangkan di atas lahan seluas 300 hektar, di Cikupa, Tangerang.
Di proyek ini, perusahaan menawarkan klaster hunian terbaru, Gardenia, dengan harga kompetitif mulai dari Rp 899 juta untuk unit tipe satu lantai, hingga Rp 1,1 miliar untuk unit tipe dua lantai.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.