KOMPAS.com - Sebagian orang pasti pernah merasa nge-blank saat melakukan aktivitas, atau tiba-tiba merasa sulit mengingat kata atau detail yang baru saja terjadi.
Kondisi ini bisa terjadi karena faktor bertambahnya usia, namun bisa karena Anda sulit memusatkan perhatian atau menuangkan pikiran ke dalam kata-kata.
Dalam bidang ilmiah, kondisi ini disebut kabut otak atau brain fog.
Menurut nerupsikolog Kamini Krishnan mengatakan bahwa kabut otak adalah serangkaian gejala kognitif seperti:
"Kondisi ini bukanlah masalah dalam memori tetapi masalah dalam memperoleh dan memelihara informasi yang benar," kata Krishnan.
Baca juga: Ilmuwan Ungkap Gejala Brain Fog pada Long Covid Bisa Menurunkan IQ
Brain fog bisa terjadi ketika respon sistem kekebalan tubuh memicu peradangan di otak. Ketika peradangan ini terjadi, hal ini bisa menyebabkan penyumbatan sementara dalam memproses informasi.
Kabut otak juga bisa disebabkan oleh stres kronis, perubahan hormonal atau ketidakseimbangan gula darah.
“Kabut otak adalah semacam manifestasi dari beberapa jenis peradangan atau respons stres kronis,” ucap Krishnan.
“Stres kronis dapat memiliki efek sekunder. Hal ini memengaruhi tidur, nutrisi, dan kemampuan fisik Anda. Masalah sekunder tersebut dapat menyebabkan atau dikaitkan dengan gangguan kejiwaan,” tambahnya.
Ada beberapa penyakit atau kondisi medis tertentu yang bisa menyebabkan kabut otak. Berikut kondisi medis yang bisa menyebabkan kabut otak:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.